tips BBM
Contact Management :
1. Buatlah selalu display name anda dengan huruf biasa/standard. Jika ingin huruf/simbol yang aneh2/lucu2 di display name anda jangan letakkan di awal display name. Minimal pasanglah di huruf ketiga. Mengapa?. Supaya teman anda lebih mudah jika ingin mencari contact anda. Fasilitas search di blackberry hanya bisa mendeteksi huruf standard. Misal anda ingin mencari wiwieng, maka anda cukup ketik huruf w di menu search maka nama yang berawalan huruf standard w akan muncul. Apa yang terjadi jika suatu saat ada teman yang membutuhkan anda dan bbm contact listnya berjumlah ratusan dan display name anda diawali huruf/logo yang aneh/lucu. Pasti akan kesulitan.
2. Manfaatkan fasilitas category di BBM contact list. Dengan cara masuk ke aplikasi bbm -> tekan menu -> pilih new contact category -> isi sesuai keinginan (family/milis/mitra bisnis, dll) -> lalu pilih contact yang akan dipilih sesuai category. Beberapa manfaatnya adalah : jika ingin melakukan BM ke anggota keluarga tentang acara makan malam bersama misalnya. Kita tinggal melakukan broadcast sesuai category keluarga. Pencarian kontak yang jauh lebih mudah karena display contact list lebih terpilah2 lagi.
3. Jika kita memiliki contact list teman yang menggunakan display name yang sering diganti maupun diawali tidak dengan huruf standard. Kita bisa merubah display name contact list teman kita dengan cara pilih contact yang akan kita ubah -> pilih view contact profile -> rubah display name sesuai kehendak kita. Jika kita ingin mengembalikan display name ke kondisi awal lakukan proses yang sama, di sebelah tulisan display name akan muncul tulisan reset, pilih tombol reset. Selesai
4. Backup selalu contact kita secara offline di media card. Secara default setting ini tidak aktif. Tekan menu di bbm, pilih options, cari backup management, pilih backup, pilih backup files locally, tick mark auto save contact list changes, lalu tekan backup now.
Conversation
1. Kita bisa melakukan save chat history sampai dengan 2 bulan jika diperlukan. Caranya adalah tekan menu, pilih options, cari bagian chat view, ada menu save chat history, pilih ke media card. Jangan kuatir, tidak akan menguras memory kita karena save dilakukan di media card.
2. Untuk melihat history pilih contact yang akan kita lihat historynya. Setelah layar conversation terbuka pilih menu lalu pilih view chat history.
3. Untuk menonaktifkan save history lakukan point 1 dan pilih never.
4. Untuk lebih efisien disarankan agar conversation kita di bbm tidak usah dimunculkan di folder messages. Caranya pilih options, cari bagian miscellaneous, hilangkan tick mark show chats in messages applicationBB GroupsSalah satu default setting yang kurang efisien adalah di bb groups fitur save pictures adalah aktif dan tersimpan di media card. Kadang gambar yang tersimpan di media card jadi muncul gambar yang ‘aneh’. Hehehe… jika kita merasa terganggu kita bisa menonaktifkan fitur ini dengan cara masuk ke group yang akan kita edit, pilih view group details, dan pilih save pictures menjadi never. Disini sekaligus jika kita tidak menginginkan conversation group muncul di folder messages dengan cara pilih message list integration, pilih setting, pilih no activities.
Broadcast Message
Kalo bagian ini rasanya tidak perlu dijelaskan karena rasanya sudah banyak yang tahu. Hehehe….
Mungkin beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Hindarilah melakukan broadcast yang tidak jelas asal usulnya/sumber yang dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan.
2. Broadcast jokes/humor sebaiknya juga dihindari.
3. Semua setting dan performance bbm ditentukan dari kekuatan signal operator dan aplikasi bbm itu sendiri. Tidak ada setting yang dilakukan dengan cara melakukan broadcast message.
4. Waspadai broadcast spam / junk. Yaitu broadcast yang menyuruh kita untuk melakukan broadcast lagi. Dengan pokok bahasan apapun dengan sumber yang tidak diketahui asal usulnya. Pilah dan pastikan broadcast itu memang benar asal usulnya dan dapat dipertanggung jawabkan. Lihat kata2 saya di awal, waspadai, bukan hindari.
5. Memang semua adalah hak masing2 untuk melakukan broadcast. Tapi jangan salahkan jika teman kita melakukan delete contact kita di contact list teman kita karena jengah dengan broadcast yang kita lakukan.
(from: BerryZone)
Demam jejaring sosial Facebook saat ini memang bukan hanya melanda orang dewasa. Tak jarang kita jumpai, anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) pun sudah sangat paham menggunakan situs pertemanan di dunia maya tersebut.
Melihat fenomena ini, psikolog anak Dra Rose Mini, MSi mengaku prihatin. Ia menilai, Facebook sebenarnya bukanlah untuk konsumsi anak-anak. Pasalnya, ada ketentuan-ketentuan tertentu yang tidak memperbolehkan seorang anak mengakses situs yang sangat populer itu.
"Facebook bukan konsumsi anak SD. Dalam ketentuan, Facebook harus 17 tahun ke atas," tegas wanita yang akrab dipanggil Bunda Romi ini saat ditemui dalam seminar "Aku Anak Sehat" di Jakarta, Kamis, (5/5/2011).
Dia juga menyayangkan, banyak orangtua yang justru membuat akun Facebook untuk anak mereka. "Saya heran kenapa orangtua ijinin. Sebenarnya nggak pake Facebook bisa hidup kok," lanjutnya.
Menurut Rose, seorang anak di usianya yang masih sangat belia seharusnya mendapatkan pengajaran dan pengalaman bagaimana cara berteman dalam bentuk nyata, bukan malah berteman dalam dunia maya.
"Si anak harus belajar bagaimana bisa mengambil hati temannya, berinteraksi dengan teman, itu harus dipelajari dalam bentuk nyata, nggak bisa dalam dunia maya," tambahnya.
Bunda Romi mengungkapkan, salah satu alasan mengapa dirinya melarang anak-anak menggunakan Facebook adalah karena kondisi jiwa anak yang belum stabil, terutama dalam mengontrol statement (pernyataan).
Dalam Facebook, setiap ungkapan, baik berupa status maupun pesan, dapat disampaikan melalui teks ataupun gambar secara bebas sehingga rentan menimbulkan kesalahpahaman. Komentar ataupun pernyataan sangat berpotensi memicu konflik dan memengaruhi kejiwaan anak.
"Ada beberapa kasus, ini anak mencela temannya, si anak yang dicela sakit hati, lalu mengadu ke orangtuanya. Akhirnya perang di Facebook. Tapi bukan anak lagi yang perang, tapi orangtua sama orangtua," jelas wanita yang juga berprofesi sebagai dosen di salah satu universitas negeri di Jakarta tersebut.
Lebih lanjut, Bunda Romi mengingatkan, apa yang dikonsumsi untuk khalayak umum atau publik harus ada batasannya. Oleh sebab itu, dia mengimbau anak-anak yang belum menginjak usia 17 tahun tidak menggunakan fasilitas jejaring sosial. (kompas)